Kamis, 05 November 2009

BLACK Poem II

Guru Menjawab

Aku sang Guru

Yang pagi tadi tertindis alis
Karena tetek bengek administrasi sadis
Bukannya kurela berkata manis
Tapi hanya karena aku setia berbaris.

Aku sang Guru

Tak rela anakku tak laris-laris
Hanya karena kebingungan yang laris
Untuk sejuta kurikulum di atas meja berbaris
Sebab belum masak dijual bilang manis.

Aku disangka bukan Guru

Tapi patung kaku dengan sejuta rupa bengis
Padahal aku baik, puasa senin kamis
Bagaimana tidak aku bagai pengemis
Tiap hari makan kangkung basi yang ditumis.

Inikah tanaman ilmu
Yang belum berbunga emas karat dua satu
Dijadikan hiasan ayu atau layu
Padahal kemarin menyapa kami dengan harapan biru
Malah di cabut tanpa ragu untuk sang guru
Ujung-ujungnya generasi biru akan dungu.

Kini

Seorang guru berjalan santai
Di sudut taman tempat orang pandai
Tanaman muda berbaris semampai
Tak ubahnya emas yang menjanjikan sejuta perangai
Apa dayaku nanti bila ditanya
Ribuan generasi pengembang ilmu yang empunya
Di mana hanya ada tanya dalam gejolak pikirnya
Mengapa aku tidak lulus pak....?

Tak bisa bicara dan hanya menangis
Itulah jawaban sang Guru

Makassar,13 April 2008.
as_shafy





0 komentar:

Posting Komentar